Seorang pejabat tinggi industri minyak Iran mengatakan Perusahaan Minyak Nasional Iran (NIOC) sedang membangun fasilitas penyimpanan minyak mentah baru di Teluk Persia.
Pada Senin, 19/03/12, Managing Direktur Iranian Oil Terminals Company (IOTC), Seyyed Pirouz Mousavi mengatakan untuk mengurangi dampak sanksi-sanksi Uni Eropa pada sektor minyak, Iran kembali meresmikan fasilitas penyimpanan baru di terminal minyak Pulau Kharg yang dapat menampung sebanyak satu juta barel minyak mentah.
Pejabat itu menambahkan bahwa peningkatan kapasitas penyimpanan minyak, dapat meningkatkan produksi minyak dan kondisi ekspor.
Dia menyatakan bahwa peningkatan fasilitas tersebut sudah dilakukan oleh kontraktor dan produsen dalam negeri, dan menambahkan bahwa Iran telah berhutang 70 persen dari simpanan minyak untuk tahun kalender Iran saat ini (berakhir 20 Maret) untuk produsen domestik.
Mousavi sebelumnya mengumumkan bahwa Iran mampu menyimpan minyak mentah di Teluk Persia untuk jangka waktu 10-12 hari, dan menambahkan bahwa angka itu akan meningkat mencapai 30-40 hari dengan membangun fasilitas penyimpanan baru.
Ahli internasional percaya bahwa peningkatan kapasitas penyimpanan minyak akan meningkatkan posisi Iran di pasar penjualan minyak mentah dan global.
Negara ini mulai membangun terminal minyak nasional pertama dan mampu menampung 8 juta barel minyak di Genaveh kota pelabuhan pada bulan Januari lalu.
Terminal minyak Kharg saat ini mampu menampung sekitar 98 persen dari seluruh ekspor minyak mentah Iran, pulau Kharg ini juga dilengkapi fasilitas penyimpanan lebih dari 40 fasilitas dan mampu menampung dengan jumlah total 22 juta barel minyak mentah.
Dilaporkan, Iran saat ini telah mulai membangun empat fasilitas penyimpanan baru lagi di Pulau Kharg dengan kapasitas secara keseluruhan sebesar 4 juta barel minyak mentah.
Iran terbukti menjadi negara ketiga terbesar di dunia yang mempunyai cadangan minyak dan terbesar kedua cadangan gas alam di dunia.
AS dan Uni Eropa memberlakukan sanksi internasional secara sepihak terhadap Iran, perusahaan minyak dan sektor keuangan untuk mencegah negara-negaralain membeli minyak mentah atau melakukan bisnis dengan bank-bank Iran.
Mereka mengklaim bahwa program energi nuklir Iran diarahkan ke militer meskipun fakta menunjukkan bahwa Badan Energi Atom Internasional tidak pernah mampu membuktikan- dalam inspeksi yang ketat- bahwa ada penyimpangan dalam program nuklir Iran ke tujuan militer. [Islam Times/on/Press TV]
