Seorang ulama senior Iran mengatakan, ancaman Israel yang sangat bernafsu untuk segera meluluhlantakkan nuklir Iran, hanyalah sekedar perang psikologis, karena Tel Aviv memahami sepenuhnya resiko dari tindakan seperti itu yang akan menyebabkan cepatnya kehancuran Israel secara total.
“Ada beberapa pembicaraan di media akhir-akhir ini, sebuah upaya agresi militer rezim Zionis ke Iran. Rumor ancaman ini hanyalah perang psikologis,” kata Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami, Senin, 2603/12.
Tahun lalu (tahun Parsia 1390), media asing menciptakan hype tentang bagaimana perang melawan Tehran dan siapa saja merasakan seolah-olah AS akan menyerang Iran pada esok harinya,” lanjutnya.
Ulama senior Iran, yang juga anggota ketua Dewan Ahli, itu melanjutkan, pejabat Israel di Tel Aviv tahu persis bahwa serangan militer ke Iran itu berarti pemusnahan total rezim Zionis.
“Kami bukan agresor tetapi tanggapan kita terhadap setiap agresor akan benar-benar menghancurkan.”
Ayatullah Khatami selanjutnya menyebut peristiwa invasi Israel yang gagal total di Libanon saat perang 33 hari pada tahun 2006 adalah bukti bahwa Tel Aviv tidak pada kondisi untuk melawan Iran yang lebih kuat dan lebih siap dari Libanon.
“Mereka bahkan tidak bisa bertahan melawan senjata rakitan Hizbullah, yang hanya memiliki senjata dengan jangkauan maksimumnya 70 kilometer, dan Israel terpaksa mengangkat tangan tanda menyerah setelah 33 hari. Jadi bagaimana mereka akan dapat menahan rudal Iran?” tandasnya.
Dalam pidato tahun baru Iran, Nowruz pada pekan lalu, Pemimpin Tinggi Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei juga sudah mengatakan bangsa Iran akan membalas setimpal untuk setiap potensi serangan AS atau Israel yang dilancarkan ke negara itu .
“Kami tidak memiliki senjata nuklir dan kami tidak akan membangunnya, tapi kami akan mempertahankan diri melawan agresi manapun, baik oleh AS atau rezim Zionis, dengan peringkat yang sama,” kata Sayyid Ali Khamenei. [IT/r]
