Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi memperingatkan penyebaran pesawat tempur F-22 Raptor AS di Uni Emirat berpotensi merugikan keamanan regional.
“Penyebaran pesawat tempur F-22 di pangkalan UAE adalah langkah berbahaya dan merusak keamanan regional,” kata Vahidi, Senin, 30/04/12.
“Kami tegaskan, kehadiran militer dan pesawat tempur di wilayah tersebut sama sekali tidak berguna dan sangat berbahaya. Dan hanya bertujuan menciptakan perang psikologis dan menimbukan rasa tidak aman di kawasan,” kata Vahidi kepada jaringan televisi berbahasa Arab Al Alam.
“Kami melihat hal itu sia-sia.”
Vahidi kembali menegaskan bahwa untuk menjamin keamanan regional, hanya bisa dicapai melalui kerja sama antar semua negara-negara regional.
Pernyataan Menteri Pertahanan Iran tersebut datang setelah beberapa media melaporkan bahwa Angkatan Udara AS secara diam-diam mengerahkan pesawat tempur super canggih F-22 ke pangkalan udara dekat Iran, di pangkalan udara AS, di Al Dafra, Uni Emirat Arab.
Pesawat tempur jenis siluman F-22 Raptor AS tersebut saat ini tengah disebar untuk pertama kalinya di garda depan untuk misi tertentu dan bergabung dengan Air National Guard F-15 Eagles. Selain itu, beberapa perangkat radar super canggih terbaru juga menyertai pesawat siluman tersebut.
Sebelumnya Angkatan Udara Iran dengan tegas menolak penyebaran pesawat tempur AS ini dan mengatakan, misi mereka adalah bagian dari “kerjasama keamanan dengan mitra regional AS.”
Fakta penyebaran pesawat siluman tersebut untuk pertama kalinya dilaporkan oleh Aviation Week menukil dari Fox News.
Pejabat Iran memperingatkan konsekuensi buruk atas eskalasi ketegangan di kawasan dan menyerukan negara-negara regional tertentu untuk tetap waspada menghadapi plot dari beberapa negara asing yang berusaha menyulut ketegangan di daerah sensitif, Teluk Persia.
Tehran percaya bahwa penyebaran kekuatan asing di kawasan sangat mengganggu dan merupakan sumber utama ketegangan di kawasan. Iran juga menegaskan bahwa perdamaian dan keamanan regional bisa dibentuk jika semua negara-negara regional bersatu padu dan bekerja sama. [Islam Times/on]
