Seorang anggota senior parlemen Republik Islam Iran mengatakan, penyebaran perisai rudal di Teluk Persia hanya akan mengarah pada eskalasi ketegangan di kawasan itu. Dia menambahkan, Tehran akan menunjukkan reaksi tegas terhadap tindakan tersebut.
Mehr News pada Ahad (1/4) melaporkan, Alaeddin Boroujerdi menandaskan, “Republik Islam Iran akan merespon tegas dan sesuai serta sebanding dengan setiap tindakan yang melawan kepentingan nasionalnya.”
Kepala Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Islam Iran itu juga menyinggung usulan baru Amerika Serikat untuk membangun sebuah perisai pertahanan rudal di Timur Tengah guna melindungi negara-negara regional terhadap apa yang mereka sebut ancaman dari Iran.
Boroujerdi mengatakan, “Selama bertahun-tahun, AS telah menipu negara-negara regional dan memeras mereka dengan menggambarkan bahwa Iran sebagai ancaman bagi Timur Tengah. Dengan cara tersebut, mereka telah mendirikan sejumlah pangkalan militer di wilayah ini.”
Boroujerdi menyatakan bahwa jangankan memberikan pangkalan militer ke AS, negara-negara Arab di Teluk Persia harus berpikir tentang pengaturan keamanan yang melibatkan negara-negara regional tanpa intervensi asing.
Dia menambahkan, Republik Islam Iran, sebagai salah satu negara paling kuat di kawasan, tidak akan menerima intervensi asing di wilayah tersebut.
Anggota parlemen itu mengatakan Washington berulang kali mempromosikan Iranophobia di wilayah ini selama bertahun-tahun dan dengan dalih ini AS menjual banyak senjata kepada negara-negara regional.
Dia melanjutkan, pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa hanya negara-negara yang mengandalkan kapasitas nasionalnya yang memiliki stabilitas dan keamanan nasional.
Boroujerdi juga menyarankan negara-negara Arab regional untuk lebih “memperhatikan negara-negara mereka sendiri dan bukannya membayar jutaan dolar ke AS dan mengangkat isu-isu kontroversial seperti pembangunan rudal perisai.”
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang berpidato pada forum keamanan multilateral Teluk Persia-AS pertama di Arab Saudi hari Sabtu (31/3/12), mengusulkan ditingkatkannya kolaborasi negara-negara Arab di Teluk Persia terkait keamanan maritim dan pertahanan rudal untuk melawan apa yang disebutnya sebagai “ancaman potensial” dari Iran.
Dia juga menggarisbawahi komitmen “batu karang dan tak tergoyahkan” Washington untuk Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman dan semua sekutu lama AS.
Para pejabat AS berkali-kali mengatakan prioritas AS untuk membantu negara-negara litoral Teluk Persia membangun “arsitektur rudal pertahanan regional” atas apa yang mereka lihat sebagai ancaman rudal balistik yang meningkat dari Iran.
Dilaporkan, Amerika Serikat berencana untuk menjual teknologi rudal defensif ke UEA. [IT/r]
