Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi mengatakan, Iran telah mencapai hasil luar biasa dalam mengembangkan dan memproduksi sendiri sebuah sistem rudal pertahanan udara canggih seperti S-300 milik Rusia.
“Produksi sistem alternatif untuk rudal S-300 sedang berlangsung. Beberapa pekerjaan telah dilakukan dan berhasil sukses, dan hasilnya sejauh ini, berjalan baik,” kata Vahidi kepada wartawan di sela-sela upacara parade militer Hari Tentara Nasional (National Army Day) di Tehran, Selasa, 17/04/12.
Vahidi menambahkan, informasi relevan terkait perkembangan terbaru produksi sistem rudal canggih ini, akan diumumkan waktu mendatang.
Pada Desember tahun lalu, 2011, seorang komandan Pertahanan Udara Iran mengumumkan bahwa fase rancangan sistem rudal pertahanan udara S-300 versi Iran itu berakhir sukses. Sistem tersebut akan segera diproduksi dan dikirim ke jaringan pertahanan udara negara.
“Desain sistem diproduksi oleh ahli lokal,” Kata Komandan Khatam ol-Anbia, Brigjen Farzad Esmayeeli kepada wartawan.
“Sistem ini dirancang oleh Komando Pertahanan Udara Khatam ol-Anbia, industri militer Iran dan pusat-pusat akademik. Sistem tersebut akan bergabung dengan jaringan pertahanan udara negara dalam waktu dekat,” kata Esmayeeli.
Lebih lanjut ia mengatakan, sistem rudal tersebut diberi nama Bavar 373. Dikatakannya, sistem ini bahkan lebih kuat dan lebih canggih dari rudal S-300 milik Rusia.
“Sistem Bavar 373 merupakan prestasi penting dan benar-benar menjadi saingan kuat rudal S-300,” ulang komandan.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia berkewajiban memberikan setidaknya lima S-300 kepada Iran. Namun, penundaan terus menerus dilakukan Moskow dalam memberikan sistem pertahanan dan menuai kritik Tehran.
Akhirnya, Rusia menolak memberikan sistem S-300 ke Iran dengan dalih resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran. [Islam Times/on/Fars News Agency]
