Kemampuan militer cyber Garda Revolusi Iran (IRGC) yang berhasil berhasil menerjemahkan kode rahasia data intelijen dan membongkar memori perangkat keras pesawat mata-mata canggih RQ-170 Sentinel AS mendapat pujian dari parlemen Iran.
Mengutip laporan dari Fars News, salah seorang anggota parlemen senior Iran mengatakan, kemampuan decoding data pada pesawat pengintai RQ-170 AS adalah bukti titik balik kemajuan dan terobosan teknologi baru enkripsi militer Republik Islam Iran.
“Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sudah melangkah besar dan sukses menterjemahkan kode rahasia pesawat tak berawak RQ-170 Sentinel AS. Ini adalah titik balik kemampuan dan kemajuan Iran dalam teknologi baru enkripsi,” kata Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Iran, Alaeddin Boroujerdi pada Selasa, 24/04/12.
Mengomentari keinginan IRGC yang berniat mengembangkan program dan mesin pesawat tersebut, Boroujerdi mengatakan langkah itu menunjukkan kemampuan para ilmuwan Iran yang terampil dalam membuat sebuah pesawat pengintai produksi dalam negeri, bahkan lebih maju satu langkah dari Amerika.
Pada Ahad, 22/04/12, komandan Korps Angkatan Udara (AU) Garda Revolusi Iran Jenderal Amirali Hajizadeh mengatakan, Iran siap memproduksi pesawat mata-mata yang sama persis dengan pesawat mata-mata R-Q170 milik Amerika Serikat (AS) yang dikontrol dan diturunkan dengan sukses oleh tentara Cyber Iran pada 4 Desember 2011 lalu. Tehran Times melaporkan.
“AS harus mengetahui sejauh mana Iran mampu mendalami setiap bagian dari pesawat mata-mata mereka. Sejumlah ahli yang kami miliki memiliki pemahaman penuh atas setiap komponen dan program yang terdapat di pesawat tersebut,” ujar Komandan Korps AU Garda Revolusi Iran Jenderal Amirali Hajizadeh, seperti dikutip Fars News Agency Minggu, (22/4/2012).
Namun sisi lain, capain militer Iran bidang teknologi tersebut dicibir oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta. Dia membantah kemampuan militer Iran dan mengatakan, mereka tidak mampu membangun pesawat mata-mata yang sama dengan milik AS.
Panetta mengatakan, “Berdasarkan pengalaman, saya dapat pastikan kepada Anda. Saya benar-benar meragukan kemampuan mereka,” ujar Panetta seperti dikutip AFP, Selasa (24/4/2012).
Pada tanggal 4 Desember 2011 lalu, unit perang elektronik militer Iran berhasil menjinakkan pesawat siluman Sentinel RQ-170 AS di wilayah Iran dengan kerusakan minimal.
Dalam aksi tersebut, militer Iran memotong kendali pesawat mata-mata tersebut dengan menggunakan alat spesialis peperangan elektronik dan memangkas kontak pada pesawat tak berawak AS. Kemudian, sentinel itu menyetel ulang koordinat sistem penentu posisi global atau GPS pada pesawat dan mendaratkannya dengan sukses.
Pesawat tersebut dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan raksasa Amerika Serikat Lockheed Martin, dan melanggar batas wilayah teritorial udara Iran di perbatasan Afghanistan. [Islam Times/on/Fars News Agency]
