Kepala Komisi Pemilihan Pusat (CEC) di Jalur Gaza, Jamil Khaldi mengatakan para petugas pemilu akan mulai memperbarui daftar pemilu di wilayah Palestina.
Pada hari Minggu (27/5/12), Khaldi mengatakan bahwa kegiatan akan dimulai tanggal 28 Mei setelah delegasi yang dipimpin Hanna Nasser tiba dari Tepi Barat.
Khaldi mengeluarkan pernyataan itu meski Azzam al-Ahmed, seorang pejabat senior gerakan Fatah pada tanggal 20 Mei lalu mengumumkan 20 Mei bahwa komisi pemilu di Jalur Gaza baru akan bekerja pada tanggal 27 Mei.
Dia mengatakan bahwa kegiatan para petugas pemilu tidak akan dimulai hari Minggu. Setelah delegasi CEC yang dipimpin Hanna Nasser tiba di Gaza hari Senin (28/5/12) nanti, pihaknya akan bertemu dengan Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh. Setelah itu beru mereka memulai pekerjaannya.
Sebelumnya, pada tanggal 20 Mei, Azzam al-Ahmed menandatangani perjanjian yang diprakarsai Mesir dengan Moussa Abu Marzouq, wakil kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal, di Kairo. Kedua belah pihak sepakat berkonsultasi untuk mendirikan sebuah pemerintah independen (Palestina).
Faksi utama Palestina, Hamas dan Fatah juga telah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada tanggal 4 Mei tahun lalu. Sedianya, kedua partai itu akan membentuk sebuah pemerintahan bersama. Tapi rencana itu mandek selama beberapa bulan terakhir karena munculnya beberapa isu, terutama isu terkait posisi perdana menteri.
Sementara itu, pada tanggal 5 Februari, Khaled Meshaal dan pemimpin Fatah, Mahmoud Abbas yang juga menjabat sebagai Kepala Otoritas Palestina telah membahas pembentukan pemerintah persatuan Palestina dalam pertemuan mereka di Doha. Sehari kemudian, keduanya mengumumkan persetujuannya terkait proposal Qatar yang mengajukan Abbas sebagai perdana menteri pemerintah persatuan Palestina mendatang.
Sedang pada hari Minggu (27/5/12) , Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum mengatakan bahwa mereka belum menemukan tanggal tepat untuk memulai diskusi tentang pemerintahan baru.
Daftar pemilu di Gaza belum diperbarui sejak tahun 2006 saat Dewan Legislatif Palestina terakhir kali mengakan pemilu. [Islam Times/r]
