Sekretaris Dewan Kebijakan Negara Iran Mohsen Rezaei menyatakan perkembangan terakhir di Bahrain, Yaman dan Suriah menunjukkan skema baru untuk menguasai Teluk Persia.
“Perkembangan terakhir di Bahrain, Yaman dan Suriah menunjukkan skema baru yang bertujuan untuk mendominasi Teluk Persia, dan menguasai minyak dan gas di kawasan itu,” kata Rezaei Sabtu (19/5).
Menurut laporan terbaru, Arab Saudi berusaha untuk bergabung dengan Bahrain sejalan dengan rencana untuk menyatukan enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC).
Rencananya, Saudi akan memberikan Manama otonomi politik internal, sementara Riyadh akan tetap bertanggung jawab atas urusan militer negara itu.
Suriah juga telah mengalami kerusuhan sejak pertengahan Maret 2011 dan lebih dari 6.000 personil polisi, tentara, pasukan keamanan dan pendukung pro-pemerintah tewas dalam kerusuhan di negara itu.
Mengacu pada perundingan mendatang antara Iran dan kelompok 5 +1 pada 23 Mei di ibukota Irak, Baghdad, Rezaei mengatakan, “Pembicaraan Baghdad bisa menjadi cara baru untuk interaksi konstruktif antara Iran dan dunia dengan tujuan membangun perdamaian keamanan, dan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah ini. “
Putaran terakhir perundingan antara Iran dan kelompok 5 +1 diselenggarakan di kota Istanbul Turki pada 14 April. Kedua belah pihak menilai pertemuan tersebut konstruktif dan positif. [Islam Times/r/Press TV]
