Mantan perdana menteri Prancis Michel Rocard mengatakan, para pejabat Barat harus membahas sengketa program nuklir Iran dalam situasi normal.
Rocard, yang pernah menjabat sebagai perdana menteri 1988-1991, membuat pernyataan tersebut dalam pidatonya saat mensikapi krisis ekonomi zona euro di ‘School of International Relations of the Ministry of Foreign Affairs of the Islamic Republic of Iran’ di Tehran, Minggu, 13/05/12.
“Mengingat krisis yang melanda negara-negara Barat, masalah nuklir Iran justru ditangani dengan situasi tergesa-gesa dan bukannya ditangani dengan situasi normal,” kata Rocard, anggota Partai Sosialis, sebagaimana dikutip oleh Kantor Berita Fars News Agency.
Dia juga mengatakan bahwa saat ini semua pihak yang terlibat dalam masalah ini mengalami “situasi sulit”, namun, ditambahkannya, “Setiap tindakan tergegasa-gesa dan provokatif bisa berakibat berbahaya.”
“Para penguasa sistem global, tidak siap menghadapi krisis baru.” Tandasnya.
Dalam sambutannya terrsebut, dia juga menyebutkan fatwa (fatwa agama) Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei yang menyatakan bahwa memproduksi, menyimpan, dan menggunakan senjata nuklir semua adalah haram (dilarang dalam Islam).
Fakta menunjukkan bahwa Iran telah bergabung dengan anggota nuklir dunia adalah titik positif, tetapi mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan militer adalah mekanisme inspeksi yang “berbahaya” dan terpentin harus dilaksanakan untuk membantu membangun kepercayaan diri, tambahnya.
Mantan perdana menteri itu juga menekankan bahwa keberhasilan dalam perundingan mendatang akan bermanfaat bagi semua, termasuk rakyat Perancis.[Islam Times/on/Fars News Agency]
