Ahmed Qattan, Duta Besar Saudi Arabia di Mesir
Seorang anggota parlemen Iran mengatakan klaim terhadap kepada Tehran yang dituduh merencanakan untuk membunuh utusan Saudi di Mesir bertujuan untuk menciptakan ketegangan antara Iran dan negara-negara kawasan.
“Mesir adalah salah satu negara paling penting di kawasan yang dianggap tumit Achilles rezim Zionis. Dengan menciptakan ketegangan antara Mesir dan Iran, menjadi titik utama peluang bagi AS,” kata anggota majlis Komite Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Mohammad Karamirad, Rabu, 02/05/12.
Dia menambahkan bahwa negara-negara Muslim di Timur Tengah harus melindungi kepentingan bersama mereka dengan menolak klaim dan tuduhan tak mendasar AS terhadap Iran.
Pada hari Selasa, 1 Mei, penasehat hukum Kedutaan Saudi untuk Kairo mengatakan kepada harian lokal bahwa intelijen Mesir telah menggagalkan rencana Iran untuk membunuh duta besar Kerajaan tersebut tiga bulan lalu.
Sami Jamal yang dikutip oleh harian Al-Hayat mengatakan, dinas keamanan Mesir telah menangkap tiga warga Iran sehubungan dengan perencanaan untuk membunuh duta besar Saudi Arabia, Ahmed Qattan.
“Klaim Saudi bahwa layanan keamanan Mesir telah menggagalkan plot yang dilakukan tiga warga Iran untuk membunuh diplomat Riyadh di Kairo adalah tarian untuk lagu usang AS,” kata anggota parlemen Iran itu.
Dikatakannya, gerakan Iranophobia merupakan agenda rutinitas yang dikejar oleh Barat di wilayah ini. Dia berharap negara-negara Islam harus berusaha dan melindungi kepentingan bersama mereka di Timur Tengah.
“Membunuh duta besar Saudi untuk Mesir adalah salah satu skenario besar, dan AS mendorong negara regional untuk mengganggu hubungan Iran dengan negara-negara tetangganya,” Fars News Agency melaporkan mengutip penrnyataan Karamirad.
Anggota parlemen itu menambahkan bahwa sebagai korban utama dari terorisme, Iran menjadi perintis utama dalam memerangi terorisme internasional. [Islam Times/on/Press TV/Fars News]
