Brigadir Jenderal Yahya Rahim-Safavi
“Dalam pengadilan Mubarak baru-baru ini, terbukti bahwa revolusi rakyat Mesir masih belum berakhir,” kata Brigadir Jenderal Yahya Rahim Safavi-, penasehat militer senior untuk Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, Senin (4/6).
Dalam sidang pengadilan akhir di Kairo pada tanggal 2 Juni Mubarak dan mantan Menteri Dalam Negeri Habib al-Adli dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan sekitar 900 demonstran selama pemberontakan rakyat di negara itu pada Februari 2011.
Mubarak juga menghadapi tuduhan terpisah korupsi bersama dengan putranya Alaa dan Gamal. Tapi tuduhan itu digugurkan.
Pengadilan juga menjatuhkan dakwaan terhadap enam pejabat keamanan lainnya, yang dibawa ke pengadilan atas pembunuhan para demonstran.
Putusan itu memicu bentrokan sengit antara keluarga korban dan pejabat keamanan di dalam pengadilan sementara penonton menjadi marah dan menyebut pengadilan tidak sah dan menuntut agar Mubarak harus dieksekusi.
Rahim Safavi mengatakan-orang Mesir akan menunjukkan “keputusan akhir” mereka dalam pemilihan presiden mendatang, “di mana mereka akan memilih jalan yang melewati jantung Islam dan visi orang-orang Muslim dari Mesir, orang-orang yang menentang Zionis dan rezim penjajah Israel. “
Putaran kedua pemilu Mesir dijadwalkan pada Juni 16 dan 17 di mana calon presiden Persaudaraan Muslim (IM) Mesir, Mohamed Morsi akan menghadapi Ahmed Shafiq, mantan perdana menteri rezim Mubarak.
Morsi memenangkan lebih dari 24 persen suara pada putaran pertama, dan Shafiq pada urutan kedua dengan lebih dari 23 persen. [IT/r]
