Senin, 23 April 2012

AS-Israel Masih Ada Nyali untuk Serang Iran?

AS-Israel Masih Ada Nyali untuk Serang Iran?



Komandan Korps Angkatan Udara (AU) Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh mengatakan Pulau Abu Musa yang diklaim oleh Uni Emirat Arab (UEA) sebagai wilayahnya merupakan bagian kedaulatan yang tidak terpisahkan dari Iran.

“Pulau Abu Musa dan dua pulau lainnya yang diakui oleh UEA sebagai wilayahnya merupakan bagian yang tidak terpisah dari Iran. Oleh karena itu klaim dari Kepala Negara Arab tertentu dinilai tidak berdasar dan sangat memprihatinkan,” ujar Komandan Korps AU Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Iran, IRNA, Minggu, (22/4/2012).

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, hadir pula Komandan Korps Angkatan Laut (AL) Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Ali Fadavi. Menyikapi situasi yang terus memanas di kawasan Teluk Persia Brigadir Jenderal Fadavi dengan mengatakan, Iran saat ini tidak hanya menjadi penjaga, namun juga menjadi kekuatan dominan di kawasan Teluk Persia.

“Selama delapan tahun berlangsung Perang Suci Iran-Irak, Irak berusaha untuk menghentikan ekspor minyak Iran. Namun, Tehran membuktikan dapat melindungi keamanan regional dan mengontrol jalur transportasi kapal tanker minyak,” ujar Komandan Koprs AL Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Ali Fadavi.

Fadavi juga menyorot sikap Amerika Serikat (AS) yang meremehkan Tehran dengan mengatakan, Iran tidak memiliki kemampuan untuk memecahkan kode pesawat mata-mata AS yang jatuh di wilayahnya beberapa waktu lalu.

“Kita justru dengan mudah dapat memecahkan kode pada pesawat mata-mata AS serta menggagalkan misi yang diembannya,” tambah Fadavi.

Ditambahkan pula oleh Brigadir Jenderal Hajizadeh, kini negaranya telah mampu memproduksi sistem radar jarak pendek dan jarak jauh. Tidak hanya memproduksi, kini Iran juga telah mengekspor sistem radar tersebut.

“Kementerian Pertahanan Iran kini telah memproduksi sistem rudal dengan jangkauan 500 kilometer dan penelitian tentang rudal dengan rentang jarak antara 1.000 sampai dengan 1.500 pun telah selesai sehingga dapat segera diproduksi.” Dia melanjutkan, “Perang suci telah membuat kami dijatuhi sanksi, namun kini kami mampu melakukan swasembada senjata,” ujar Brigadir Jenderal Hajizadeh.

Pada Senin, 07 Februari 2011, Iran berhasil malakukan uji coba rudal balistik supersonik. Komandan IRGC, Brigjen. Mohammad Ali Jafari waktu itu mengatakan, (Senin 7/2/2011) Iran akan memproduksi massal rudal balistik anti kapal tersebut.

Iran juga menjelaskan rudal balistik yang diberi nama Teluk Persia adalah rudal yang memiliki kecepatan supersonik diatas kecepatan suara dan ditembakkan dari darat dan meluncur ke atas baru kemudian menghajar sasaran musuh.

Reuters dalam laporannya menulis, Iran selangkah lebih maju lagi dengan keberhasilannya memproduksi rudal dan satelit baru yang dipamerkan kemarin. BNO News menulis, Iran memproduksi rudal anti kapal dan empat satelit. NDTV juga melaporkan keberhasilan Iran dalam produksi rudal balistik anti-kapal.

Rudal balistik supersonik ini mampu menghancurkan target berjarak 300 km dan membawa hulu ledak seberat 650 kg.

Koran Daily Telegraph cetakan Inggris menulis, IRGC berhasil menguji coba rudal balistik supersonik yang mampu menghancurkan target berjarak 300 km.

Menurut beberapa sumber, Iran kini sudah menempatkan semua peralatan perang canggihnya disemua lini strategis untuk mempertahankan kedaulatan negaranya dari semua ancaman musuh-musuh negara. [Islam Times/on/Fars News Agency/Press TV/berbagai sumber]

- Reviewer: Bocah Klepon - ItemReviewed: AS-Israel Masih Ada Nyali untuk Serang Iran? Deskripsi: Komandan Korps Angkatan Udara (AU) Garda Revolusi Iran Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh mengatakan Pulau Abu Musa yang diklaim oleh Un... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►