Ketua Parlemen Iran Ali Larijani menilai, konferensi negara-negara yang tergabung dalam kelompok “Sahabat Suriah” di Istanbul, Turki adalah pertemuan yang bisa membangkitkan kekuatan Israel.
“Nama dari konferensi di Istanbul itu adalah “Sahabat Suriah” namun, mereka bukanlah sahabat Suriah yang sesungguhnya, mereka adalah negara-negara “penyuap Israel” yang akan menghidupkan Negeri Yahudi itu,” ujar Larijani, seperti dikutip Tehran Times, Rabu (4/4/2012).
“Bila kalian (Sahabat Suriah) dan memperhatikan nilai-nilai demokrasi di wilayah ini, mengapa kalian diam ketika menyaksikan kediktatoran Pemerintah Bahrain dan sejumlah negara lain? Waspadalah, jangan memberikan Israel tempat untuk bernafas dengan cara melakukan tindakan-tindakan seperti itu,” imbuhnya.
Sekitar 83 negara-negara Arab Teluk Persia dan Amerika Serikat sepakat menyediakan 100 juta dolar untuk gaji dan peralatan komunikasi kepada pemberontak Suriah setiap bulan supaya mereka mampu meladeni tentara pemerintah Damaskus.
Negara-negara yang dipimpin oleh Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab tersebut membuat solusi perdamaian di Suriah pada hari Minggu di konferensi “Sahabat Suriah” di Istanbul Turki. Negara-negara itu sepakat untuk segera melengserkan pemerintahan Damaskus yang mereka sebut dengan “musuh Suriah”.
Oposisi Nasional Suriah (SNC) didikan Barat mengatakan, dengan uang hasil sumbangan dari negara-negara “baik hati” setiap bulan tersebut, pemberontak akan digaji perbulannya supaya bersemangat melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Sementara itu secara terpisah, Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi juga menjelaskan, bila sebuah negara mengaku sebagai “Sahabat Suriah”, negara itu harus membantu proses reformasi yang berjalan di negara tersebut. [Islam Times/on/Tehran Times]
