Khatib shalat Jumat Tehran mengatakan, dalam perundingan nuklir di Baghdad mendatang, Barat harus menjadikan logika sebagai tolok ukur pembicaraan. Fars News Agency, Jumat 11/05/12 melaporkan.
Ayatullah Mohammad Emami Kashani dalam khutbah Jumat (11/05/12) mengatakan, Republik Islam Iran adalah pemerintahan yang setia dan jujur. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei juga menyatakan haram terkait senjata nuklir. Kata Ayatullah Emami Kashani dalam mensikap negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat atas program nuklir Iran.
Terkait kecaman dari berbagai pihak di Amerika atas kebijakan Washington yang menambah sanksi sepihak terhadap Iran pasca pembicaraan di Istanbul, Khatib shalat Jumat Tehran menandaskan, sebagian dosen universitas di Amerika menyatakan, pasca perundingan di Istanbul, Washington seharusnya berpandangan positif dan menghapus sanksi anti-Tehran.
Ayatullah Emami Kashani juga menyerukan kepada pejabat AS untuk bersikap jujur dan tidak keras kepala dalam negosiasi dengan Iran. Ditambahkannya, Republik Islam adalah pemerintahan yang kuat dan bangsa Iran selau konsisten dan komitmen dengan Wilayah al-Faqih.
Di bagian lain khutbahnya, khatib shalat Jumat tersebut menyinggung pemilu parlemen Iran kesembilan, periode pertama dan kedua yang menunjukkan kewaspadaan dan kekuatan bangsa Iran dalam menghadapi embargo.
Barat harus menerima Republik Islam dan bangsa Iran, katanya. Selain itu, Ayatullah Emami Kashani menekankan kepada negara-negara Barat untuk mengubah sikap ketidakadilannya terhadap Iran dan melepaskan kezdaliman sebagai parameter kebijakannya. [Islam Times/on/Fars News]
