Satu delegasi parlemen Mesir dilaporkan tiba di Jalur Gaza untuk mengadakan pembicaraan dengan gerakan perlawanan Palestina, Hamas terkait krisis bahan bakar yang sedang melanda di jalur Gaza.
Delegasi yang terdiri dari 28 anggota parlemen Mesir tersebut, memasuki daerah kantong miskin Gaza di perbatasan Rafah selatan, Rabu, 29/03/12.
“Kami datang ke sini untuk menunjukkan hubungan bersejarah antara Mesir dan Palestina. Sikap Mesir atas Palestina stabil dan Mesir tidak akan pernah menjadi teman Zionis Israel,” kata Mohammed Idris, kepala Komite Urusan Arab Parlemen Mesir.
Dia menambahkan bahwa Israel adalah musuh strategis Mesir dan meminta negaranya dan beberapa negara Arab lainnya memutuskan bentuk hubungan dengan Israel.
Sementara itu Ahmed Bahar, wakil ketua parlemen Palestina dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan kunjungan sejarah dan membawa implikasi penentangan politik atas blokade Israel.
“Kunjungan ini dilakukan ketika Jalur Gaza sedang mengalami krisis bahan bakar dan energi, kematian perlahan-lahan mengancam hidup pasien dan anak-anak, beberapa di antaranya sudah meninggal pada minggu ini akibat krisis listrik,” katanya.
Kekurangan bahan bakar menimpa Gaza ketika Mesir menutup terowongan bawah tanah perbatasan dengan Gaza yang digunakan warga palestina untuk mentransfer pasokan solar ke daerah kantung miskin, daerah yang diblokade oleh Israel.
Penghentian pasokan memaksa pembangkit listrik satu-satunya di Gaza harus menghentikan operasinya dan mengalami pemadaman hingga 18 jam sehari.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Hamas Bassem Naim mengumumkan kekurangan bahan bakar listrik menempatkan warga disana hidup dalam bahaya.[IT/r]
