Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menolak memberikan jawaban terkait surat yang dikirim oleh Republik Islam Iran yang menyatakan kesiapan Tehran melanjutkan perundingan dengan badan nuklir PBB.
Pada Selasa, 17/04/12, Duta Besar Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Ali Asghar Soltanieh dilaporkan menyerahkan surat kepada Sekjen IAEA, terkait kesiapan Tehran melanjutkan perundingan nuklir negara mullah tersebut.
“Badan (IAEA) tidak akan memberikan pernyataan terkait masalah ini,” kata seorang diplomat IAEA.
Pada tanggal 21 Februari 2012, sebuah delegasi tingkat tinggi IAEA dipimpin oleh Deputi Direktur Jenderal IAEA Herman Nackaerts dan Asisten Direktur Jenderal untuk Kebijakan Rafael Grossi mengunjungi Tehran, Iran, membicarakan kerja sama lebih lanjut mengenai program energi nuklir Iran.
Kunjungan tersebut diawali dengan perjalanan lain ke Iran oleh tim pemeriksa IAEA pada tanggal 29 Januari 2012.
Amerika Serikat, Israel dan beberapa sekutunya menuduh Iran mengejar senjata pemusnah massal.
Iran berkali-kali membantah klaim invalid tersebut, dengan alasan senjata pemusnah massal adalah haram, untuk menyimpan dan memperoduksinuya.
Selain itu, Iran sebagai penandatangan Non-Proliferasi nuklir (NPT) dan anggota IAEA, berhak memanfaatkan teknologi nuklir untuk tujuan damai dan riset. [Islam Times/on/Fars News Agency]
