Menteri Minyak Iran, Rostam Qasemi mengatakan jika sanksi Barat atas sektor minyak Republik Islam tidak dicabut, dunia energi akan menghadapi “tantangan yang serius” di masa depan.
Pengumuman sanksi industri minyak Iran saja sudah menyebabkan kenaikan 18 persen harga minyak di pasar global,” kata Qasemi Kamis, 19/04/12.
Menteri Minyak Iran tersebut mengatakan, meskipun sanksi diberlakukan, namun Iran sudah menandatangani “kontrak baru dengan pelanggan baru.” Katanya lagi.
“Iran tidak bermasalah dalam mengekspor minyaknya,” tambahnya.
Bulan lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan, jika pasokan minyak Iran terganggu, maka harga minyak mentah akan mengalami lonjakan hingga 30 persen, dan ini merupakan gelombang pukulan ekonomi global.
“Jelas itu akan menjadi pukulan bagi perekonomian, jika terdapat kekurangan pasokan ekspor minyak dari pemasok utama, Iran. Dan itu pasti akan menaikkan harga,” kata Direktur IMF Christine Lagarde pada 20 Maret 2012.
Sebelumnya Tehran memangkas ekspor minyak mentahnya ke negara-negara Eropa tertentu setelah Menteri Luar Negeri Uni Eropa pada tanggal 23 Januari sepakat melarang impor minyak dari Iran dan membekukan aset Bank Sentral negara tersebut di Uni Eropa.
Sebagai bagian dari ‘countersanctions’, Iran mengurangi ekspor minyak ke Prancis dan Inggris secara resmi.
Bulan lalu, harga minyak mentah mencapai puncaknya setelah Tehran memutuskan melakukan langkah-langkah kontra-sanksi. Akibatnya mendorong harga bensin di AS dan Inggris ke rekor tertinggi. [Islam Times/on/Press TV]
