Sabtu, 31 Maret 2012

Rakyat Iran Mandi Subsidi di Musim Dingin

Rakyat Iran Mandi Subsidi di Musim Dingin



Tanggal 1 Februari ditandai dengan kucuran salju yang deras di Tehran. Di televisi malam harinya, buletin penuh dengan berita di mulainya perayaan ulang tahun revolusi. Lagu-lagu perjuangan membahana, ditingkahi sejumlah bewara yang membuat hati orang banyak bebunga-bunga: ada kabar pembagian saham keadilan.

Apa itu saham keadilan? Ini subsidi terobosan pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Ide dasarnya adalah pembagian deviden perusahaan plat merah, milik negara, ke setiap penduduk. Siapapun, dari yang bayi hingga yang terbaring koma di rumah sakit, berhak menikmati saham ini. Angkanya 450.000 real per kepala, atau setara Rp 450 ribu. Negara menyetorkan bagian setiap warga di bank-bank pemerintah, dan mereka yang merasa perlu bisa mengambilnya kapan saja.

Tapi subsidi ini hanya satu dari sederet panjang keterlibatan negara dalam meringinkan beban masyarakat. Ini mungkin terbilang salah satu sukses terbesar revolusi, di luar banyak kisah kemandirian orang Iran memproduksi hampir semua kebutuhan sehari-hari mereka.

Di Iran, gaji pokok tukang teh, semacam pesuruh di kantor-kantor pemerintah, kerap jadi standar. Angkanya kini di kisaran Rp 3 juta per bulan. Kenapa tukang teh? Kendati sekilas remeh, tapi orang Iran bisa pening jika menenggak teh yang tidak mengepul. Hangat sedikit sudah mereka anggap dingin. Sebaliknya, atau mungkin anehnya, air putih yang tidak keluar dari kulkas, mereka anggap air panas.

Nah, dengan gaji sebegitu, tukang teh di Iran sudah bisa menghidupi keluarga, menyekolahkan anak, mengkredit rumah, atau biaya berobat jika sewaktu-waktu sakit. Tapi bagaimana jika anak banyak dan beban hidup meninggi?

Orang miskin di Iran bisa meminta keringan dan bantuan dari pemerintah. Ada subsidi khusus untuk orang miskin. Angkanya Rp 50 juta rupiah per keluarga –utamanya bagi mereka yang pendapatannya hanya di kisaran Rp 2 juta per bulan. Si miskin bisa mengambilnya sekaligus, atau hanya mengambil bunganya per bulan. Besar bunganya 1,9%, atau setara Rp 950 ribu.
Berapa persisnya ongkos hidup di Iran?

Tak ada jawaban mudah. Di sisi lain, makanan terbilang mahal. Beras Iran, bulirnya lebih besar dari Biryani Pakistan, harganya 6-7 kali lebih mahal dari beras termahal di Indonesia. Dalam soal transportasi, tarifnya relatif murah. Jauh dekat dengan bus kota 'hanya' Rp 1.500. Naik taksi jenis van untuk jarak 10 kilometer ongkosnya sekitar Rp 5.000. Sementara itu, pengeluaran rumah tangga untuk listrik, gas dan telepon mencapai Rp 1 juta per bulan di musim dingin. Ini uniknya: pembayarannya boleh dua bulan sekali.

Di Iran, hampir 80% rumah warga terjangkau jaringan air bersih dan pipa gas. Hanya mereka yang tinggal di pelosok yang menggunakan tabung gas. Nah, cerita soal gas, orang Iran mengandalkan gas untuk memasak, menyalakan perapian, water heater (pemanas air), pemanas ruangan. Jika musim dingin datang, semua barang itu menyala paling tidak 18 jam sehari.

Nah, sekarang, mari menengok isi rumah orang Iran.
Di Iran, utamanya Tehran, tak ada cerita orang menikah dengan modal dengkul. Jika ingin meminang seorang dara, seorang jejaka bakal malu jika gagal menyediakan sebuah rumah dengan lima item: dua lembar karpet tenunan mesin ukuran 6×4 meter; satu kulkas; satu kompor gas dua mata; satu vacum cleaner; sepasang cermin dan Al Qur'an.

Harga semua item wajib pernikahan itu mahal. Tapi harga apartemen jauh lebih mahal lagi. Di sini, harga apartemen dua kamar kamar tidur di pinggiran kota, ukuran 120 meter per segi, bisa mencapai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Untuk sewa apartemen, panjarnya bisa Rp 50 juta plus uang sewa bulanan sekitar Rp 1 juta.

Beruntung, negara terlibat banyak untuk urusan yang seperti ini. Ada koperasi tempat warga miskin atau kalangan pekerja level rendah mengambil kredit murah, hingga mencicil apartemen. Negara juga punya daftar panjang orang mampu yang telah berkomitmen membantu pemenuhan barang-brang dasar pernikahan bagi jejaka yang belum mampu. Yang terakhir, masih ada Imdad Imam.

Ini adalah kantor penyedian bantuan langsung dari Rahbar, pemimpinan spritual dan tertinggi di Iran saat ini, Sayyid Ali Khamenei. Orang tua biasanya datang ke kantor Imdad Imam, ada di setiap provinsi dan kota, jika kelimpungan hendak menikahkan anak, mencicil rumah atau perabotan dasar rumah tangga. Bersambung. [Islam Times/on/SINDO WeeKLY, Edisi 14 Maret, 2012] http://www.sindoweekly-magz.com/

- Reviewer: Bocah Klepon - ItemReviewed: Rakyat Iran Mandi Subsidi di Musim Dingin Deskripsi: Tanggal 1 Februari ditandai dengan kucuran salju yang deras di Tehran. Di televisi malam harinya, buletin penuh dengan berita di mulainya... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►