Para analis pasar minyak internasional mengatakan, keputusan Iran menghentikan penjualan minyak ke beberapa negara Eropa akan membuat harga minyak dunia tetap melambung di kuartal kedua 2012.
Keputusan itu dilakukan Iran setelah para menteri luar negeri Uni Eropa sepakat melarang impor minyak dari Iran dan membekukan aset Bank Sentral Iran di Uni Eropa pada tanggal 23 Januari lalu.
Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner pada Rabu, 25/04/12 juga mengkhawatirkan potensi keputusan Iran meghentikan ekspor minyaknya ke blok negara kasta wahid tersebut yang justru membahayakan ekonomi AS.
“Ke depan, kami akan menghadapi risiko besar,” kata Geithner kepada Portland City Club, Rabu.
Dikatakannya risiko tersebut termasuk “krisis parah dan berlarut-larut yang melanda Eropa, ditambah lagi “konfrontasi” Barat dengan Tehran yang menambah tekanan pada harga minyak di pasar global,” lapor San Francisco Chronicle.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan Reuters, Kamis (26/4/12), para analis mengatakan harga minyak mungkin akan melemah secara musiman pada kuartal kedua tahun ini. Tapi secara keseluruhan, harga akan tetap tinggi sepanjang tahun.
Harga minyak mentah Brent yang semula $ 117,30 per barel tahun ini diperkirakan akan naik $ 2,60.
Mengacu pada klaim Arab Saudi untuk mengimbangi minyak mentah Iran di pasar dunia, Kepala Penelitian Minyak Global Bank, Mike Wittner mengatakan hal itu hanya akan merusak kapasitas cadangan minyak Saudi. Dan pasar akan semakin rentan karena produsen minyak lainnya akan terhenti.[IslamTImes/r]
