Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, Iran akan menggunakan haknya untuk mempertahankan setiap integritas wilayahnya. Ia pun menyebut konflik sengketa Pulau Abu Musa merupakan bagian dari konspirasi Israel.
Pernyataan Mehmanparast itu muncul setelah sejumlah negara-negara Arab memberi peringatan kepada Iran terkait sengketa di Pulau Abu Musa. Sengketa ini melibatkan Uni Emirat Arab (UEA) dan Negeri Paramullah itu.
“Mereka lebih baik membangun kesempatan untuk mengembangkan kerja sama ekonomi dengan Iran dibandingkan membuat pernyataan yang salah perhitungan. Kerja sama ekonomi akan membantu meningkatkan kerja sama pembangunan dan keamanan banyak pihak,” ujar Ramin Mehmanparast, seperti dikutip Trend, Rabu, (9/5/2012).
Mehmanparast menambahkan, bahwa sengketa terkait dengan Pulau Abu Musa dan dua pulau lainnya itu merupakan bagian dari konspirasi Israel untuk mengobarkan perselisihan antar negara di kawasan.
“Perkembangan internasional dan gerakan kebangkitan umat Muslim di Negara-negara Islam telah membahayakan kepentingan Israel dan sekutunya yang dipimpin Amerika Serikat (AS),” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Mehmanparast juga mengingatkan agar negara-negara di kawasan itu harus tetap waspada agar tidak jatuh dalam perangkap Israel.
“Mereka telah menggunakan konspirasi ini untuk membayangi situasi kritis yang tengah dihadapi Israel,” tegas Mehmanparast.
Sebelumnya Tehran menegaskan, pihaknya bersedia melakukan pembicaraan dengan UEA. Namun, pembicaraan itu tidak ditujukan untuk mencapai kesepakatan apapun melainkan sekedar untuk menjelaskan silang sengketa, yang menurut pihak Iran hanyalah sebuah kesalahpahaman. [Islam Times/on/Sindo/Fars Nws]
