Tentara Israel menyeret warga Palestina
Bentrokan meletus dekat Ramallah, Selasa, 15/05/12 ketika ribuan warga Palestina berkumpul untuk memperingati malapetaka yang menimpa mereka ketika Israel mencaplok tanah-tanah Palestina tahun 1948.
Bentrokan terjadi di pos pemeriksaan Beitunia dekat penjara militer Ofer saat penduduk Palestina berkumpul untuk unjuk-unjuk rasa mengenang “Nakba”,–ketika ratusan ribu warga Palestina melarikan diri dan diusir dari rumah-rumah mereka dalam perang yang disusul dengan deklarasi kemerdekaan Israel.
Ketika massa semakin banyak berkumpul, pasukan Israel melepaskan tembakan gas air mata dan peluru-peluru karet dalam usaha membubarkan demonstrasi itu, kata seorang koresponden AFP.
Terlihat banyak muka mereka berlumuran darah ketika mereka mengibarkan bendera-bendera hitam dan meneriakkan slogan-slogan kemarahan anti Israel.
Bentrokan juga terjadi di pos pemeriksaan Qalandiya selatan Ramallah, tempat para pemuda berujuk rasa, tentara Israel juga menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka, lapor AFP.
Satu sumber di rumah sakit pemeriatah Ramallah kepada AFP mengatakan 17 orang cedera, 15 orang di Beituna dan dua lainnya di Qalandia.
Sebelumnya, sirene berbunyi di seluruh Ramallah dan orang-orang mengheningkan cipta satu menit sebelum ratusan orang berkumpul di Taman Jam untuk melakukan unjukrasa.
Di seluruh kota itu, mobil-mobil memasang bendera-bendera hitam membawa gambar bertulis kan “kembali” dalam bahasa Iggris dan Arab untuk mengingatkan kembali rumah-rumah mereka yang dicaplok atau diambil paksa oleh Israel, kata seorang koresponden AFP.
“Al Nakba adalah satu peristiwa suram tidak saja bagi bangsa Palestin juga bagi masyarakat internasional. Ketidakadilan sejarah yang menimpa rakyat Palestina harus diluruskan,” kata perunding Palestina Saeb Erakat dalam satu pernyataan.
“Jika Israel benar-benar menginginkan perdamaian dan solusi dua negara, Israel harus mengakui hak dan penderitaan warga kami,” katanya.
Lebih jauh di wilayah utara, ribuan orang berkumpul di kota Nablus mengibarkan bendera-bendera menyerukan pengembalian hak Palestina, dengan jumlah yang sama juga dilakukan di kota Al Khalil (Hebron) di selatan.
Mereka juga memuji keberhasilan aksi mogok makan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, yang berakhir Senin, 14/05/12.
Peringatan tahun ini ditandai satu protes mogok makan oleh 1.550 tahanan Palestina, sebagian besar dari mrreka menolak makan antara empat dan 11 minggu.
Tetapi dalam perkembangan saat-saat terakhir Senin malam para pemimpin tahanan menandatangani satu perjanjian dengan Israel, mereka sepakat untuk menghentikan mogok makan dengan imbalan perbaikan kondisi mereka.
Di Jerusalem timur yang dianeksasi Israel, bentrokan meletus di Issawiya antara polisi dan pengunjuk rasa yang melemparkan batu, dengan empat orang ditahan, kata polisi kepada AFP.
Di tengah Kota Gaza, ribuan orang ikut dalam unjuk rasa yang diselenggarakan gerakan Hamas yang menguasai kota itu.
Di seluruh wilayah-wilayah itu, satu pemogokan umum dilakukan, yang sebagian di sejumlah kota dan desa Arab di Israel, kata para pejabat.
Para warga Israel keturunan Arab , yang sering memperingati ulang tahun Hari Kemerdekaan Israel, Selasa memperingati Nakba Day di kota Umm al-Fahm di utara pada petang hari, kata penyelenggara.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan bentrokan-bentrokan terjadi di tiga daerah utama: di Qalandia, di Beitunia dan di Makam Rachel dekat Bethlehem di mana 200 orang terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan.
Lebih dari 760.000 warga Palestina, diperkirakan sekarang berjumlah 4.8 juta orang bersama dengan keluarga, lari atau diusir dari rumah-rumah mereka.
Rakyat Palestina di wilayah pendudukan setiap tahunnya memperingati Hari Nakba sebagai protes terhadap pendudukan Israel dari tanah air mereka pada 15 Mei 1948.
Ribuan pasukan Israel dikerahkan di seluruh wilayah untuk mencegah demonstrasi Nakba. [Islam Times/on/AFP/ant]
