Mantan penasehat Gedung Putih Dennis Ross mengatakan bahwa gambar-gambar yang dirilis yang katanya adalah foto pada situs Parchin, markas militer Iran yang diklaim AS (tetapi tidak mempunyai bukti valid) sebagai tempat ledakan eksperimental niklir bukan foto, tapi sekedar gambar yang dibikin.
“Citra gambar yang dirilis pada perangkat eksperimen dan alat peledak di Iran sebenarnya adalah gambar bikinan dan bukan foto asli,” kata Ross dalam sebuah wawancara dengan CNN, Rabu, 16/05/12.
“Beberapa orang yang memiliki alat dan peralatan dan tempat di Iran, mungkin telah menarik mereka,” tambahnya.
Sementara itu sebelumnya, para pejabat Iran berulang kali menegaskan bahwa Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) tidak memiliki stasiun atau kegiatan nuklir di Parchin. Situs juga telah diperiksa oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dua kali.
“Kami (AEOI) tidak memiliki situs di Parchin; Parchin berulang kali dituduh (oleh IAEA menjalankan kegiatan nuklir yang dicurigai militer) meskipun fakta menjukkan bahwa mereka sudah mendatangi dan melakukan pemeriksaan di masa lalu,” kata Kepala AEOI Fereidoun Abbasi.
Dia juga mengingatkan, IAEA harus berargumen kuat untuk meyakinkan para pejabat Iran, termasuk kepada menteri pertahanan, bahwa pemeriksaan Parchin diperlukan. Dikatakannya, “komandan militer kami adalah orang yang rasional, dan memungkinkan bagi IAEA untuk akses ke Parchin jika mereka memberikan logika yang baik, tapi intinya adalah bahwa kita di Energi Atom (Organisasi Iran) belum yakin dengan tujuan kunjungan inspektur IAEA semacam itu.”
Awal Maret lalu, Perwakilan Iran di IAEA Ali Asqar Soltaniyeh mengumumkan bahwa Tehran siap untuk memberikan akses kepada badan nuklir PBB dengan satu kali akses ke fasilitas militer Parchin, namun harus sesuai dengan modalitas dan kerangka kerjasama Iran-IAEA yang disepakati. Soltanieh juga mengingatkan bahwa fasilitas tersebut adalah sebuah situs militer yang sangat sensitif, walau demikian situs tersebut sudah dikunjungi oleh inspektur IAEA dua kali pada Januari dan November 2005.
Sebagai terobosan baru, Soltaniyeh, yang memimpin delegasi Iran dalam dua hari pembicaraan dengan IAEA di Wina mengumumkan pada hari Selasa, 14/05/12 bahwa kedua belah pihak telah membuat beberapa kemajuan dalam membangun kerangka kerja untuk menyelesaikan isu yang beredar terkait program nuklir damai Tehran.
Soltaniyeh, yang berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Wakil Direktur IAEA Jenderal Herman Nackaerts kemarin, menekankan bahwa mereka sudah bicara 2 hari secara intensif dengan pejabat Badan dan membuat beberapa kemajuan menyangkut modalitas dan kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah yang tersisa.
Wakil Tetap Iran di IAEA juga mengatakan bahwa suasana pembicaraan antara Iran dan Badan dalam 2 hari terakhir sangat “konstruktif dan bersahabat”, dan menambahkan bahwa dalam putaran pembicaraan tersebut kedua belah pihak mendapati kemajuan mengenai penyusunan modalitas. [Islam Times/on/Fars News Agency]
