Khatib shalat Jumat Tehran, Hujjatul Islam Kazem Seddiqi menekankan, Republik Islam Iran di negoisasi mendatang dengan Kelompok 5+1 di Baghdad tidak akan mundur dari hak legal nuklirnya.
Hujjatul Islam Kazem Seddiqi di khutbah Jumatnya pekan ini menjalaskan bahwa Barat harus mengakui secara resmi hak legal nuklir Iran dalam koridor menumbuhkan rasa saling percara. “Penerapan kebijakan arogan dan ancaman dengan tujuan mengubah sikap Iran dalam memanfaatkan energi damai nuklir sudah usang,” tegas Hujjatul Islam Seddiqi.
Menurut khatib shalat Jumat Tehran, pemerintah Republik Islam Iran tak pernah berhenti menarik kepercayaan dunia terkait program nuklir damainya dan kini diharapkan Barat menunjukkan niat baiknya untuk mencapai poin-poin bersama serta menyelesaikan friksi yang ada.
Khatib shalat Jumat Tehran seraya mengisyaratkan kontrol penuh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terhadap aktivitas nuklir damai Iran menanaskan, program ini berjalan sangat transparan dan mudah diakses dunia.
Hujjatul Islam Kazem Seddiqi dalam khutbahnya juga mengisyaratkan konspirasi Amerika Serikat, rezim al-Saud dan rezim al-Khalifa untuk menggabungkan Bahrain dengan Arab Saudi. “Bangsa di kawasan khususnya rakyat Bahrain dan umat Islam dunia tidak akan diam menyaksikan konspirasi busuk ini,” tandas Hujjatul Islam Kazem Seddiqi.
Khatib shalat Jumat Tehran memberikan nasehat kepada pemerintah Arab Saudi untuk mengupayakan pengembalian kepulauannya di Laut Merah yang dicaplok Rezim Zionis Israel ketimbang berpikir menduduki Bahrain dan melakukan aksi kekerasan terhadap negara tetangga yang hanya membuat rezim ini semakin dibenci.
Di bagian lain khutbahnya, Hujjatul Islam Kazem Seddiqi mengisyaratkan perundingan mendatang Dewan HAM di Jenewa terkait Bahrain. Beliau menekankan, umat Islam dan masyarakat dunia mengaharapkan dewan ini merilis resolusi mengecam kejahatan rezim al-Khalifa serta mendukung kebangkitan rakyat negara ini hingga tercapai tuntutan mereka untuk dilibatkan dalam menentukan nasib negara mereka.
Hujjatul Islam Kazem Seddiqi juga menyatakan penyesalannya atas sikap tak Islami dan di luar norma-norma kemanusiaan di Republik Azerbaijan. “Perusakan masjid, penangkapan ulama serta aktivitas Rezim Zionis Israel sangat mengkhawatirkan rakyat Azerbaijan,” ungkap Hujjatul Islam Kazem Seddiqi.
Khatib shalat Jumat Tehran menilai parade sesama jenis dan anggaran jutaan dolar oleh pemerintah Azerbaijan untuk mengkampanyekan serta menjalankan program ini sangat memalukan.
Beliau memberikan nasehat kepada pemerintah Baku untuk membelanjakan anggaran tersebut bagi warga miskin ketimbang menjalankan kebijakan Amerika Serikat dan Israel. [Islam Times/on/Press TV]
