Deputi menteri luar negeri Iran mengatakan, upaya yang dilakukan Barat dengan menerapkan tekanan dan memberlakukan sanksi terhadap Tehran adalah “tidak adil dan tidak logis”, yag menurutnya usaha tersebut telah gagal
Deputi Menteri Luar Negeri Iran untuk Asia-Pasifik dan Persemakmuran, Abbas Araqchi menyatakan bahwa Tehran bertekad mempertahankan hak energi nuklirnya dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina pada Sabtu, 02/06/12, IRNA melaporkan.
Pejabat tinggi Iran tersebut juga menyampaikan undangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad kepada Sheikh Hasina untuk menghadiri KTT Gerakan Non-Blok ke-16 (NAM) yang dijadwalkan akan diselenggarakan di Tehran pada 26-31 Agustus.
Abbas juga mengatakan signifikansi NAM dan posisinya dipentas internasional dalam kurun waktu saat ini dan menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara negara-negara anggota gerakan untuk mencapai tujuan bersama dan cita-cita.
Hasina, dalam bagiannya mengatakan NAM memainkan peran penting dalam menangani tantangan internasional dan menyatakan tekad negaranya untuk berpartisipasi dalam KTT di Tehran.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak bertukar pandangan mengenai perluasan hubungan timbal balik dan perkembangan regional dan internasional, termasuk hak asasi manusia dan perang melawan narkotika.
Dalam pertemuan dengan Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, Sabtu, deputi menteri luar negeri Iran juga mengecam sikap ganda Barat terhadap isu hak asasi manusia.
Dia juga menyerukan kerja sama antara Iran dan Sri Lanka di kalangan internasional.
Araqchi menjelaskan kesiapan Tehran untuk meningkatkan kerjasama dengan Kotte di berbagai bidang seperti pembangunan bendungan, industri listrik dan teknis dan jasa rekayasa.
Kedatangan Abbs ke Sri Lanka dalam rangka menyampaikan undangan dari Presiden Ahmadinejad kepada presiden Sri Lanka untuk ambil bagian dalam KTT GNB ke-16 di Tehran.
Sementara Rajapaksa mengatakan, terkait isu hak asasi manusia Barat selalu mengaitkannya dengan isu-isu politik.
Dia juga menyerukan perluasan hubungan dengan Iran di segala bidang, terutama di sektor ekonomi.[Islam Times/on/Press TV]
