Dalam sebuah laporan, pemerintah Kazakhstan mengatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah putaran baru pembicaraan antara Iran dan P5+1. Sebagaimana dilaporkan oleh Press TV, Sabtu, 07/04/12.
Pengumuman itu dibuat setelah Iran menyatakan kesediaannya untuk memilih beberapa negara-negara lain untuk dijadikan tuan rumah perundingan setelah Iran menolak Turki menjadi tuan rumah pembicaraan.
Sebelumnya dilaporkan, menukil dari sumber diplomatik di Tehran, Iran juga menolak usulan dari P5+1 bahwa pembicaraan bisa diadakan di Norwegia, Swiss, dan Austria, Kantor Berita Fars News melaporkan pada Jumat, 06/04/12.
Pada tanggal 31 Maret, Menlu AS Hillary Clinton mengatakan bahwa P5 +1 dan Iran telah sepakat untuk bertemu dalam putaran baru pembicaraan multifaset di Istanbul Turki, pada bulan April. Diplomat Uni Eropa, bagaimanapun, mengatakan bahwa tempat untuk negosiasi masih dalam diskusi.
Sumber-sumber diplomatik yang tak mau disebutkan namanya mengatakan kepada wartawan di Tehran pada tanggal 4 April, Iran telah meminta Irak untuk menjadi tempat penyelenggaraan putaran baru perundingan antara Tehran dan P5 +1.
sumber informasi Irak mengumumkan, Baghdad sudah menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah putaran baru perundingan antara Tehran dan P5 +1 sebagaimana termuat di laman situs the Persian service of the Young Journalists Club's, Selasa, 03/0412.
Penolakan Iran atas Turki tersebut terkait erat dengan sikap terakhir Ankara mengenai Suriah.
Sementara itu itu, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi pada Rabu menekankan “masalah ini harus disepakati oleh kedua belah pihak,” dan menjelaskan bahwa Baghdad atau Cina menjadi alternatif “sebagai tempat pertemuan”.
Dilaporkan, Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Iran, Mohsen Rezaii pada tanggal 2 April menolak usulan Turki dan mengusulkan perundingan putaran berikutnya akan diselenggarakan di Baghdad, Beirut atau Damaskus dan bukan Istanbul.
“Mengingat kenyataan bahwa teman-teman kita di Turki telah gagal menghormati beberapa kesepakatan, lebih baik pembicaraan diselenggarakan di negara lain yang ramah,” kata Rezaii pada saat itu.
Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan dalam pernyataan yang dimuat pada laman Kementeri, bahwa Hoshyar Zebari sudah menerima delegasi Iran pada Selasa (3/4/12) malam.
Menteri Luar Negeri (Irak) menyambut baik usulan Iran dan Irak menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah pertemuan itu dam menegaskan bahwa dia akan melakukan kontak yang diperlukan dengan pihak-pihak terkait terkait usulan tersebut,” tambah pernyataan itu.
Iran dan P5 +1 sudah mengadakan dua putaran pembicaraan multifaset di Jenewa pada bulan Desember 2010 dan di Istanbul pada Januari 2011. [Islam Times/r/Press TV/ Fars News]
